Pahala Terbesar itu Yang Kamu Berikan kepada Istrimu
11/02/2015
“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya ialah apa yang engkau berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari Muslim)
Dari
hadits diatas dijelaskan bahwa harta yang diberikan (nafkahkan) kepada
keluarganya, lebih utama dari pada mendermakan harta bendanya untuk perjuangan
Islam. Lantas bagaimana jika ada seorang laki-laki memiliki seorang istri
sering ditinggalkan dengan alasan dakwah, sementara kondisi anak-anak dan
istrinya tidak terurus alias sengsara. Rasulullah SAW memang seorang muballigh
dan dai, tetapi beliau selalu memperhatikan kebutuhan lahir batin
istri-istrinya.
Begitu besar perhatian Rasulullah SAW, terhadap
hak-hak kaum hawa, sehingga Nabi SAW mengajarkan kepada kaum laki-laki cara
terbaik untuk memuliakan seorang wanita. Sampai-sampai beliau tidak rela
seorang istri menderita, karena ulah para suami yang pelit dan menelantarkan
istrinya.
Hendaknya para suami mengetahui bahwa nafkah
yang ia berikan kepada keluarganya tidaklah bernilai sia-sia di hadapan Allah.
Bahkan nafkah itu terhitung sebagai amalan sedekahnya, sebagaimana hadits dari
Abu Mas’ud Al-Anshari dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
“Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada
keluarganya dan dia mengharapkan pahala dengannya maka nafkah tadi teranggap
sebagai sedekahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan satu suapan yang diberikan seorang suami
kepada istrinya, teranggap sebagai amalan sedekah sang suami. Demikian
disabdakan Nabi Muhammad pada shahabat beliau, Sa’ad bin Abi Waqqash:
“Dan apa pun yang engkau nafkahkan maka itu
teranggap sebagai sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau berikan ke mulut
istrimu.” (HR. Al-Bukhari)
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
“Tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang
dengannya engkau mengharap wajah Allah kecuali engkau akan diberi pahala
dengannya sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.”.
Masya Allah.. Tidak tanggung-tanggung Rasulullah
SAW mbelani (menjunjung tinggi) kaum hawa dari sikap pelit seorang suami yang
tidak bertanggung jawab kepadanya.
Beruntung sekali bagi seorang istri yang
memiliki suami dermawan kepada dirinya. Rasulullah SAW sosok suami yang paling
dermawan kepada istri-istrinya, juga kepada sahabat, kerabat, dan tetangganya.
(Pustaka Madrasah/dikutip dari kabarmakkah.com)