Pemilihan Pengganti Khalifah
11/02/2015
Pada suatu hari, khalifah daulah Abbasiyah, Harun
ar-Rasyid memilih Abullah al-Ma’mun sebagai penggantinya. Pertentangan terjadi.
Sang istri, Zubaidah, lebih memilih anaknya, Muhammad al-Amin, untuk
menggantikan kursi khilafah.
Agar pertentangan tidak semakin meruncing, dibuatlah
proses seleksi. Dua calon khalifah: al-Ma’mun dengan al-Amin akan dipanggil
satu persatu secara terpisah menghadap al-Rasyid dan Zubaidah.
Giliran pertama al-Ma’mun. Dia memasuki ruang khalifah
setelah mengucap salam dengan pakaian sopan. Dia terus berdiri, tidak langsung
duduk. Setelah al-Rasyid member perintah, baru duduk.
Di hadapan al-Rasyid, al-Ma’mun memulai pembicaraan
dengan mengucap syukur dan selawat kepada Rasulullah saw.. Selesai berbicara,
dia minta izin mendekat untuk mencium kaki ayahnya dan ibu tirinya, Zubaidah.
Kemudian dia meninggalkan ruangan.
Giliran al-Amin sekarang. Anak ini memasuki ruangan
dengan pakaian lusuh. Ketika ditanya, apakah siap menjadi khalifah, dia
langsung menjawab tentu saja siap, “karena saya adalah anak dari istri yang
paling kau cintai.”
Al-Rasyid langsung mengusirnya. Semenjak peristiwa itu,
Zubaidah menerima pengangkatan al-Ma’mun sebagai pengganti khalifah. (Pustaka Madrasah)