-->

Pemilihan Pengganti Khalifah

Pada suatu hari, khalifah daulah Abbasiyah, Harun ar-Rasyid memilih Abullah al-Ma’mun sebagai penggantinya. Pertentangan terjadi. Sang istri, Zubaidah, lebih memilih anaknya, Muhammad al-Amin, untuk menggantikan kursi khilafah.

Agar pertentangan tidak semakin meruncing, dibuatlah proses seleksi. Dua calon khalifah: al-Ma’mun dengan al-Amin akan dipanggil satu persatu secara terpisah menghadap al-Rasyid dan Zubaidah.

Giliran pertama al-Ma’mun. Dia memasuki ruang khalifah setelah mengucap salam dengan pakaian sopan. Dia terus berdiri, tidak langsung duduk. Setelah al-Rasyid member perintah, baru duduk.

Di hadapan al-Rasyid, al-Ma’mun memulai pembicaraan dengan mengucap syukur dan selawat kepada Rasulullah saw.. Selesai berbicara, dia minta izin mendekat untuk mencium kaki ayahnya dan ibu tirinya, Zubaidah. Kemudian dia meninggalkan ruangan.

Giliran al-Amin sekarang. Anak ini memasuki ruangan dengan pakaian lusuh. Ketika ditanya, apakah siap menjadi khalifah, dia langsung menjawab tentu saja siap, “karena saya adalah anak dari istri yang paling kau cintai.”

Al-Rasyid langsung mengusirnya. Semenjak peristiwa itu, Zubaidah menerima pengangkatan al-Ma’mun sebagai pengganti khalifah. (Pustaka Madrasah)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel