Kisah Negara Islam Menyelamatkan 150 Ribu Orang Yahudi
11/12/2015
Konflik
memanas di Iberia. Kristen Spanyol kian menguat dengan bersatunya Kerajaan
Castilla dan Aragon melalui pernikahan Ratu Castillah Isabela dengan Raja
Aragon Ferdinand. Pada bulan Juli 1492, Spnyol yang baru, membuat kebijakan
membantai dan mengusir orang-orang Muslim dan Yahudi di wilayah mereka.
Kejadian ini merupakan bagian dari kebijakan kejam dan brutal yang dikenal
dengan inquisisi.
Umat
Islam minoritas mencoba melakukan perlawanan. Namun upaya mereka selalu menemui
kegagalan. Mereka mengirim surat kepada raja-raja Islam untuk menyelamatkan
hidup mereka. Raja Dinasti Hotak, Shah Asyraf Hotak, segera mengutus delegasi
kepada Paus dan raja-raja Nasrani, mengingatkan bahwa orang-orang Nasrani di
wilayahnya dijamin keamanannya. Apbila umat Islam di Spanyol tetap disiksa
secara kejam, ia mengancam akan melakukan hal yang sama terhadap kaum Nasrani
di wilyahnya. Sayangnya, upaya Raja Asyraf tidak mampu menekan Kristen Spanyol.
Muslim
Spanyol juga mengirim surat kepada Khalifah Utsmani, Sultan Bayazid II.
Merespon hal tersebut, Sultan Bayazid II mengirimkan angkatan lautnya dibawah
pimpinan Laksamana Kemail Reis. Ia tidak mampu mengirimkan pasukan perang
karena sedang menghadapi banyak pemberontakan dan perlawanan. Pemberontakan
dari saudaranya Pangeran Jem. Dan serangan Nasrani di Venezia, Hungaria, dan
Perancis. Belum lagi ancaman Kerajaan Syiah Shafawiyah. Di tengah kesulitan
tersebut ia mengirimkan angkatan laut Utsmani untuk misi penyelamatan. Kapal
laut pun dikerahkan berangkat menuju Spanyol.
Misi
Kemanusiaan Menyelamatkan Orang Tertindas
Sultan
Bayazid II dan pasukannya tidak hanya menyelamatkan saudara seiman saja.
Pasukan Islam juga menyelamatkan orang-orang Yahudi yang terusir. Saat itu,
lebih dari 150.000 orang-orang Yahudi dibawa menuju wilayah Turki Utsmani yang
aman untuk mereka. Sultan pun telah mengirim surat perintah ke seluruh wilayahnya
bahwa para pengungsi harus disambut dengan terbuka.
Dalam
surat perintah tersebut, Sultan Bayazid II menyatakan bahwa Allah memerintahkan
kita untuk berbuat baik kepada keturunan Nabi Ibrahim dan Yakub. Menjamin
makanan yang layak untuk mereka. Mereka bisa datang dan menetap di Istanbul.
Hidup damai, bebas melakukan perdagangan, dan memiliki rumah dan tanah sendiri.
Sultan
Bayazid mengirimkan pesan kepada seluruh gubernurnya di wilayah Eropa, untuk
menyambut mereka dengan tangan terbuka. Ia mengancam akan memberikan sangsi
bagi gubernur yang menolak pengungsi Yahudi.
Daftar
Pustaka:
ash-Shalabi, Ali bin Muhammad. 2014. ad-Daulah al-Utsmaniyah Awamil an-Nuhudh
wa Asbabi as-Suquth, Terj. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Jakarta:
Pustaka al-Kautsar.
http://ilmfeed.com/when-the-islamic-state-saved-150000-jews/
Oleh
Nurfitri Hadi dalam kisahmuslim.com, 12/11/15