Kisah Gubernur Miliki 10 Anak Hafidz
11/12/2015
Salah satu kunci
kesuksesan seseorang dalam memimpin organisasi adalah dukungan dari istri dan
anak-anaknya. Orang bijak sering mengatakan, “Di balik lelaki sukses, ada
wanita hebat dibelakangnya.” Jika ada lelaki yang menjadi pemimpin besar,
motivator hebat, tokoh ternama dan pengusaha sukses, maka pasti ada peran besar
di belakangnya.
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara
isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi
serta mengampuni (mereka). Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan
di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghaabun: 14-15).
Menurut Wahbah az-Zuhaili, seorang fuqaha Suriah
kenamaan, yang dimaksud musuh di sini adalah permusuhan dalam urusan akhirat,
terkait sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kalian. Mereka menyibukkan seorang
laki-laki dari kebaikan dan amal saleh yang berguna bagi kalian di akhirat.
Maka waspadalah agar cinta dan kasih sayang sebagai
seorang suami dan ayah kepada mereka tidak mempengaruhi ketaatan kepada Allah
SWT. Kemudian Allah menganjurkan untuk memberi maaf kepada mereka.
Beruntunglah Irwan Prayitno Gubernur Sumatra Barat
ini memiliki seorang istri yang tangguh. Ini terbukti, istrinya mampu
mendorongnya untuk sukses di bidang yang digelutinya.
Irwan menikah di usia muda dengan sesama aktivis
dalam rangka mempercepat dakwah Islam. Kedewasaan, dinamika kehidupan dan
kesamaan pemikiran membentuk pasangan muda ini menjadi keluarga yang harmonis
dan bahagia.
Sang istri, Hj Nevi Zuairina yang lahir pada 20
September 1965. Irwan dan Nevi memiliki 10 orang anak, yaitu Jundy Fadhlillah,
Waviyatul Ahdi, Dhiya’u Syahidah, Anwar Jundi, Atika, Ibrahim, Shohwatul
Ishlah, Farhana, Laili Tanzila dan si bungsu Taqiya Mafaza.
Kesepuluh anaknya memiliki prestasi tersendiri. Di
antaranya ada yang menjadi juara umum di sekolahnya. Anak-anak Irwan juga semua
didik untuk menghafal Al Quran sejak dini sehingga menjadi hafiz Quran.
Putra pertama mereka Jundy Fadhlillah telah
menyelesaikan studi MBA di Boston Amerika, dan telah bekerja di perusahaan
energi di Jakarta.
Putri ke 2 Waviyatul Ahdi telah menyelesaikan
studinya di Fakultas Kedokteran Gigi UI, putri ke 3 Dhiya’u Syahidah telah
menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung dan sekarang menyelesaikan
S2 di Westminster University – UK.
Putra ke empat mereka Anwar Jundi kuliah di
Institut Pertanian Bogor, Atika, putri ke 5 kuliah di FE UI, Ibrahim kuliah di
Jurusan Teknik Kimia UI, Shohwah dan Farhana di SMA 1 Padang. Dua orang lainnya
masih sekolah di SMP dan SD.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.”(QS. At Tahrim: 6).
Irwan Prayitno pernah menciptkan sebuah lagu
“Anakku Penyejuk Hatiku.” Lagu ini menggambarkan betapa anak-anaknya merupakan
obat pelepas lelah dalam menjalani kehidupan yang keras sebagai seorang
politisi. Sebuah keluarga yang sempurna di bawah ridho Ilahi, rahmat dan kasih
sayang Allah swt mereka dapati, alamat badan selamat menempuh kerasnya hidup
ini.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”(QS. Al-Furqan: 74)
Oleh Zamri Yahya dalam syaria.co.id, 9/11/15