Kisah Malaikat Jibril dan Mikail Menangis saat Allah Melaknat Iblis
11/18/2015
Iblis merupakan musuh bagi umat manusia, sepanjang
hidupnya Iblis sudah bersumpah kepada Allah bahwa ia akan berusaha untuk
menyesatkan anak cucu Adam yang jauh dari jalan Allah agar mereka mau menjadi
pengikutnya dan menjadi orang-orang yang tersesat. Untuk itu, marilah kita
lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita tidak terhasut oleh tipu daya
Iblis.
Tapi, tahukah Anda bahwa jauh sebelum nabi Adam
diciptakan, Iblis adalah merupakan makhluk yang mulia disisi Allah dan
merupakan salah satu makhluk yang paling di hormati oleh Malaikat. Kasih sayang
Allah terbesar kepada Iblis adalah bahwa yang pertama dia telah mendapatkan
taufik untuk menyembah Allah SWT. Yang kedua karena ibadahnya yang banyak, dia
dimasukkan ke dalam kumpulan para malaikat. Dan sebaik-baik pertolongan Allah
kepadanya adalah ia menjadi teman pendamping para malaikat sehingga dapat
memahami keindahan, kesucian dan kebersihan mereka.
Malaikat Jibril dan Mikail Menangis
Ketika Allah Melaknat Iblis
Saking mulianya Iblis pada masa itu, dalam sebuah kitab
karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa Iblis itu sesungguhnya namanya
disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, lalu langit yang
kedua disebut az-Zahid, kemudian langit ketiga namanya disebut al-Arif, pada
langit keempat namanya adalah al-Wali, pada langit kelima namanya disebut
at-Taqi, pada langit keenam namanya disebut al-Kazin, dan pada langit ketujuh
namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz (Lauhul Mahfudz) namanya
ialah Iblis.
Dikisahkan Iblis dulunya adalah ahli ibadah yang tidak
pernah membangkang dan mengeluh terhadap perintah-perintah Allah. Ia pernah
bersujud kepada Allah selama 1000 tahun lamanya dan ia sangat giat dalam
beribadah.
Bahkan Iblis pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu
atau Pemimpin Malaikat), dan Khozinul Jannah (Bendahara Surga). Namun,
lama-kelamaan Iblis menjadi sombong dan angkuh. Ia menganggap bahwa dirinya
adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya di antara makhluk-makhluk Allah
yang lain.
Hingga pada suatu saat ketika Allah baru saja
menciptakan Adam sebagai manusia, maka Allah memerintahkan Iblis untuk bersujud
kepada Adam, lalu Iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada
aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan
Engkau jadikan Adam dari pada tanah.". Kemudian Allah berfirman kepada
Iblis, "Aku membuat apa yang Aku kehendaki."
Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan,
maka dia enggan sujud kepada Adam karena ia merasa bangga dan sombong. Dia
berdiri tegak hingga malaikat selesai bersujud. Ketika para malaikat mengangkat
kepala mereka, mereka mendapati Iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai
sujud.
Maka para malaikat bersujud kembali untuk kali kedua
kerana bersyukur, tetapi Iblis telah dirasuki oleh sifat angkuh dan sombong
tetap enggan sujud. Dia berdiri tegak dan berpaling dari para malaikat yang
sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa
menyesal atas pembangkangannya terhadap Allah.
Kemudian Allah merubahkan mukanya pada asalnya yang
sangat indah cemerlangan ke bentuk hina yang menyerupai babi hutan. Allah
membentuk kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol
di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah
kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya.
Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam,
kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan
dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari surga, bahkan
dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi
melainkan dengan cara sembunyi, Allah melaknatnya hingga hari kiamat kerana dia
menjadi kafir.
Meski Iblis pada sebelumnya sangat indah cemerlang
rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi
kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat
karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali
baginya.
Ketika Allah membalas tipu daya iblis, maka menangislah
Malaikat Jibril dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman kepada para Malaikat,
"Apakah yang membuat kamu menangis?", lalu mereka menjawab, "Ya
Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.". Kemudian Allah kembali
berfirman kepada Malaikat, "Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak
aman dari tipu dayaKu."
Permintaan Iblis kepada Allah swt
Setelah di usir dari surga, maka Iblis berkata,
"Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku
tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu." Lalu Allah berfirman
pada Iblis, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab
para nabi adalah maksum.". Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi
untukku." Allah berfirman, "Tidak akan dilahirkan seorang anak
baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi
untukku." Lalu Allah berfirman, "Dada-dada mereka adalah rumahmu,
engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.". Berkata iblis
lagi, "Tambahkanlah lagi untukku.", maka Allah berfirman lagi yang
bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan
yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan
pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki. Dan
berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya
dan mengarahkannya ke dalam haram. Dan pada anak-anak, yaitu dengan
menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang
dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara
syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza,
menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata
pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah
mereka."
Hal ini juga disebutkan dalam surah al-Isra ayat 64
yang artinya:
"Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara
mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan
pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan
anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan
kepada mereka melainkan tipuan belaka." [QS. Al-Isra ayat 64]
Keadaan Iblis sebelum Dilaknat
Sebelum dilaknat Allah, Iblis pernah melakukan
tugas-tugas mulia yang diperintahkan Allah kepadanya yaitu:
1. Iblis sebagai penjaga surga dalam kurun waktu 40.000
tahun.
2. Iblis pernah hidup bersama bergabung dengan Malaikat
selama 80.000 tahun.
3. Iblis diangkat menjadi penasehat Malaikat selama
20.000 tahun.
4. Iblis menjadi pemimpin malaikat karobiyyun dalam
waktu 30.000 tahun.
5. Iblis melakukan thowaf (mengelilingi) arasy bersama
para malaikat dalam waktu 14.000 tahun.
Jadi, keseluruhan Iblis beribadah melakukan semua
perintah Allah dalam kurun waktu 185.000 tahun lebih. Selama dalam ibadahnya
seperti kita umat Islam, melakukan sholat, puasa, thowaf dengan para malaikat
(mengelilingi baitul makmur di Arsy).
Iblis tidak merasa lelah dan mengeluh dalam menjalankan
perintah Allah yang mulia ini. Iblis menjalankan dengan ikhlas, tidak ada niat
apapun kecuali karena Allah semata.
Pada masa itu malaikat dan lainnya memberi gelar kepada
Iblis Al A'ziz (makhluk Allah yang termulia), ada yang memberi gelar A'zazil
(panglima besar malaikat).
Menurut kitab tafsir Munir dan Showi, Iblis beribadah
pada Allah dalam masa 80.000 tahun, thowaf di baitul Makmur dan Arsy selama
14.000 tahun. Oleh karenanya dilangit pertama sampai ketujuh Iblis begitu
dihormati oleh para Malaikat.
Malaikat di penjuru alam semesta, dari bumi, langit,
baitul makmur, arsy, dan sebagainya, mereka semua menghormati pada Iblis
sebagai makhluk Allah yang terhormat dan termulia, sehingga bila Iblis lewat di
depan para malaikat, maka malaikat menghormati pada Iblis, bagaikan
penghormatan prajurit kepada komandannya, pengawal istana pada rajanya,
sehingga terhormatlah nama Iblis di penjuru alam semesta.
Namun sayang, di lauhul mahfudz, tulisan Iblis terselubung
rapi tidak satupun makhluk yang tahu kecuali Allah, tertera Al-kafir Al-mal'un
(Iblis inkar terkutuk). Dalam sumber lain, Iblis pada mulanya bernama Azazil
dan tinggal di bumi. Azazil adalah jin yang taat kepada Allah dan memang Iblis
sebenarnya adalah dari golongan Jin seperti pada firman Allah,
"Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para
malaikat 'Sujudlah kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah
dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya" [QS. Al-Kahfi ayat 50]
Dia menyembah Allah selama 1000 tahun, lalu Allah swt
mengangkatnya ke langit pertama. Di langit pertama, Azazil beribadah menyembah
Allah selama 1000 tahun. Kemudian dia diangkat ke langit kedua, begitu
seterusnya hingga akhirnya dia diangkat menjadi imam para malaikat.
Apa pun perintah Allah kepada malaikat juga adalah
perintah baginya, karena dialah imam para malaikat yang memimpin malaikat.
Azazil adalah imam dari seluruh malaikat (Al-muqorrobun, imamul jami'il
malaikat).
Ada riwayat yang menyatakan Azazil beribadah kepada
Allah selama 80.000 tahun dan tiada tempat di dunia ini yang tidak dijadikan
tempat sujudnya ke hadirat Allah SWT.
Dalam satu riwayat menceritakan, malaikat Israfil
melihat yang tersurat di Luh Mahfuz ada tercatat satu suratan yang berbunyi:
"Adanya satu hamba Allah yang beribadah selama 80.000 tahun tetapi hanya
kerana satu kesalahan, maka ibadah hamba itu tidak diterima Allah dan hamba itu
terlaknat sehingga hari Kiamat."
Maka menangislah Israfil karena bimbang makhluk yang
tersurat di Lauh Mahfuz itu adalah dirinya. Maka diceritakanlah Israfil kepada
segala malaikat pengalamannya melihat apa yang tersurat di Lauh Mahfuz.
Maka menangislah sekelian para malaikat karena takut
dan bimbang dengan nasib mereka. Lalu semua malaikat datang menemui Azazil yang
menjadi imam para malaikat, agar Azazil mendoakan keselamatan dunia dan akhirat
kepada seluruh malaikat.
Azazil pun mendoakan keselamatan di dunia dan akhirat
kepada seluruh malaikat dengan doa: "Ya Allah, janganlah Engkau murka
terhadap mereka (para malaikat)." Namun, Azazil lupa untuk mendoakan
keselamatan untuk dirinya. Setelah mendoakan semua para malaikat, Azazil terus
menuju ke surga. Di atas pintu surga, Azazil terlihat suratan yang menyatakan:
"Ada satu hamba dari kalangan hamba-hamba Allah yang muqarrabin yang telah
diperintahkan Allah untuk membuat satu tugasan, tapi hamba tersebut mengengkari
perintah Allah. Lalu dia tergolong dalam golongan yang sesat dan
terlaknat."
Lalu Allah Menciptakan Adam as, dan memerintahkan
malaikat untuk sujud menghormat kepada Adam. Azazil, sebagai imam para
malaikat, sepatutnya lebih dahulu bersujud memimpin para malaikat. Tetapi, dia
menolak, karena dia merasa bahwa dirinya lebih baik dari pada Adam. Sementara
para malaikat lain terus sujud tanpa dipimpin oleh Azazil.
Bukan saja enggan sujud, Azazil malah sombong dan
menjawab kepada Allah: "Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para
malaikat: 'Sujudlah kamu semua kepada Adam', lalu mereka sujud kecuali iblis.
Dia berkata: 'Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari
tanah?'" [QS. Al-Isra ayat 61]
Kesombongan Iblis ini berpuncak pada iri hati dan
kedengkian Iblis terhadap Adam. Ia tidak terima karena Allah akan menciptakan
Adam sebagai khalifah di bumi. Karena ia merasa lebih mulia dari Adam yang
diciptakan dari tanah, sedangkan ia lebih mulia karena diciptakan dari api.
Ia durhaka kepada Allah, takabur dan lupa akan dirinya
dimata Allah. Tak seharusnya ia membangkang perintah Tuhannya. Maka setelah
itu, Iblis akhirnya diusir dari surga. Namanya dirubah menjadi Iblis dan dia
bersumpah akan menyesatkan manusia dibumi.
"Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku
inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau
memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku
sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". [QS. Al-Isra ayat 62]
Kemudian Allah berfirman, "Tuhan berfirman:
"Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka
sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan
yang cukup." [QS. Al-Isra ayat 63]
Dari kisah ini kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa
Iblis yang dulunya adalah ahli Ibadah dan makhluk Allah yang mulia sekalipun
bisa menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah karena kesalahannya. Untuk itu,
sebaiknya kita menjauhi sifat-sifat Iblis seperti sombong, angkuh iri dengki
dan yang lainnya agar kita terhindar dari laknat Allah. (sumber)