Ustad Arifin Ilham: Keadaan Ini Persis Sabda Rasulullah 15 Abad Silam
11/18/2015
Allahu akbar. Kini kita hidup di era penuh tantangan,
godaan, fitnah, kezaliman, maksiat sampai masa bodoh. Kaum kuffar yang terus
memperangi bahkan setiap hari kita dapat menyaksikan saudara kita dibunuh
karena mereka Muslim, demikian kaum musyrikiin, didukung oleh kaum faasiqiin
dan munafiqiin yang boleh jadi mereka beragama Islam tetapi anti Syariat Allah,
phobia Islam, mendukung bahkan bekerja sama hingga sampai membuka jalan
kekufuran dan kemusyrikan berkuasa.
Sementara yang mengaku muslim sendiri banyak yang terlena dunia, maksiyat dan berbuat zholim pada saudaranya, plus dengan muslim yang asyik dengan dirinya, hobinya, masa bodoh, cuek, seakan-akan tidak ada terjadi apa apa. Kadang pada keluarga sendiri yang jauh dari Islam, belum lagi perpecahan umat Islam yang semakin memperparah keadaan umat mulia ini.
Sementara yang mengaku muslim sendiri banyak yang terlena dunia, maksiyat dan berbuat zholim pada saudaranya, plus dengan muslim yang asyik dengan dirinya, hobinya, masa bodoh, cuek, seakan-akan tidak ada terjadi apa apa. Kadang pada keluarga sendiri yang jauh dari Islam, belum lagi perpecahan umat Islam yang semakin memperparah keadaan umat mulia ini.
SubhanAllah keadaan ini persis yang telah Rasulullah
sampaikan 15 abad silam, dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu maula Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berkata,
“Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian bagai orang-orang rakus yang makan mengerumuni makanannya”. Salah seorang sahabat berkata, “Apakah karena sedikitnya kami ketika itu?”. Nabi berkata: “Bahkan, pada saat itu kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa’ (buih kotor yang terbawa air saat banjir). Pasti Allah akan cabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn”. Kata para sahabat, “Wahai Rasulullah, apa Wahn itu? Beliau bersabda, “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Daud no. 4297, Ahmad 5/278).
Lantas bagaimana sikap kita, shabatku?!
Semakin takutlah kepada Allah
Tetapkan diri dalam istiqamah
Bangunlah sholat malam, selalu berjamaah di masjid,
Hidupkan hati selalu berzikir, selalu jaga wudhu,
Hidupkan sunnah Rasulullah
Jaga, bimbing, selamatkan keluarga
Bergabunglah dengan para sahabat shalih
Dengar nasehat dan berguru pada ulama istiqamah
Hadirilah majlis ilmu dan zikir
Maksimalkan perhatian, pikiran, harta dan doa terhadap
keadaan umat terutama saudara-saudara kita yang ditindas
Sederhanalah, jangan banyak tertawa, jaga perasaan.
“How can we sleep on the blood of syuhada Palestina,
Afghan, Irak, Syuria, Africa…”
Tetaplah bangga dengan Islam
Teruslah berdakwah
Sungguh sikap ini memang berat kadang dianggap asing,
aneh, kampungan, sok alim, ekstrem bahkan dituduh teroris.
Rasulullah bersabda, “Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana munculnya. Karena itu, beruntunglah orang-orang yang ‘asing’” (HR Muslim). “Akan datang kepada manusia masa (ketika) orang yang bersabar menjalankan agamanya di antara mereka seperti memegang bara api” (HR. Tirmidzi).
Allahumma ya Allah.. selamat kami, keluarga kami,
negeri kami, seluruh umat Rasulullah yang sangat kami cintai… aamiin.
Abang menangis menulis ini, kita berduka dengan tragedi
Paris tetapi hati ini luka bersedih menyaksikan pembantaian Palestina, Afghan,
Syuria, Irak, Afrika Tengah Dan Rohigya. Abang sayang kalian karena Allah,
jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir dan berazam
untuk sholat malam.
Demikian yang ditulis Ustad Arifin Ilham dalam funpage FB
beliau.