Inilah Tahlilan versi Muhammadiyah
11/20/2015
Selama ini,
kita sudah mengetahui bahwa Muhammadiyah dalam salah satu fatwa tarjihnya
adalah menganggap amalan tahlilan (sebuah ritual) sebagai sebuah perbuatan bid’ah,
yang tak ada tuntunannya. Namun ada yang unik saat mantan ketua Muhammadiyah,
Amin Rais dalam beberapa kesempatan sering mengajak warga Muhammadiyah untuk
melakukan tahlilan.
Dalam
halaman republika edisi 4/7/2010, Penasehat PP Muhammadiyah Prof HM. Amien Rais
mengatakan bahwa saat ini umat manusia menghadapi lima krisis yaitu krisis
kependudukan, krisis pangan, krisis energi, krisis ekologi/lingkungan. Untuk
mengatasi hal itu Amien mengajak kaum Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk
meningkatkan tahlilan bersama-sama.
“Kalau tidak mau tahlilan keluar dari Muhammadiyah dan Aisyiah,” ungkap beliau saat menyampaikan pengajian dalam Tabligh Akbar Muktamar Aisyiyah ke-46 dengan tema Nir Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Salah Satu Kunci Peradaban Bangsa yang diselenggarakan di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Sabtu (3/7).
Bahkan dalam
halaman website resmi Muhammadiyah disebutkan bahwa Amien Rais juga mengajak warga organisasi
Muhammadiyah untuk meningkatkan tahlilan saat menyampaikan pidatonya pada Milad
Muhammadiyah ke-104. ‘’Saya sudah sejak lama suka tahlilan,’’ katanya.
Tahlilan
versi Amin Rais
Pertanyaan
selanjutnya, bagaimanakah bentuk tahlilan yang dimiliki atau setidaknya
diharapkan oleh Amin Rais tersebut? Apakah seperti acara tradisi yang biasa
dilakukan di daerah-daerah pedalaman?
Sebagaimana
dijelaskan dalam republika; menurut Amin Rais, ada dua macam tahlil yaitu
dengan lisan atau mengucapkan lailahaillallah dan dengan anggota badan dengan
mewujudkan menjadi amal sholeh yang konkret. Hal inilah yang membedakan
organisasi Muhamammadiyah dan Aisyiyah dengan organisasi lain bahwa islam itu
dua sisi dari satu mata uang yang sama yaitu iman dan amal sholeh.
Demikian
pula pada website resmi Muhammadiyah, Amien Rais menyebutkan ada level tahlilan
yang harus dilakukan, yaitu tahlilan lewat hati, tahlilan dengan lisan, dan
tahlilan dengan raga. “Kata nabi, bumi yang kaya raya dan luas ini, hanya
selembar sayap nyamuk bila dibandingkan dengan La ilaha illalah. Karenanya,
teruslah melakukan tahlilan dengan hati,’’ katanya.
Adapun
tahlilan dengan lisan, menurut Amien Rais, adalah zikir yang dilakukan lewat
ucapan. Untuk tahlilan dengan lisan ini, dia mengaku melakukannya pada setiap
olah raga lari pagi. “Pada setiap langkah saat saat jogging, saya berzikir.
Kalau kita lari 10 km, sudah berapa ribu kali kita berdzikir,’’ katanya.
Sedangkan tahlilan dengan raga, maksudnya memperbanyak gerakan amal shaleh.
Oleh:
Ibram Han