Air Zamzam; Minuman Terbaik di Dunia
11/13/2015
Kisah Dibalik Air Zamzam
Adanya sumur Zamzam tidak terlepas dari kisah Siti Hajar dan Ismail. Suatu ketika, Nabi Ibrahim alaihis salam bersama istrinya, Siti Hajar, dan putranya, Ismail, datang ke Mekkah. Saat itu, Ismail masih kecil dan menyusu pada ibunya. Atas perintah Allah SWT, mendadak Nabi Ibrahim alaihis salam harus meninggalkan keduanya. Beliau hanya membekali air dan kurma. Mulanya Siti Hajar merasa keberatan. Apalagi di wilayah baru itu hanya ada dirinya dan Ismail. Ia takut terjadi hal-hal yang membahayakan jiwa dan keselamatannya. Namun, Nabi Ibrahim alaihis salam secara tenang berhasil meyakinkan istrinya itu.
Lama kelamaan persediaan air dan makanan habis. Ismail menangis terus lantaran kehausan. Siti Hajar berusaha naik ke Bukit Shafa, meninggalkan Ismail sendirian. Ia berharap dapat menemukan air atau ada orang yang menolongnya. Tetapi, ia tidak melihat apapun, kecuali hamparan pasir dan pegunungan batu yang tandus dan gersang. Tidak ada perkampungan atau denyut kehidupan masyarakat. Ia kemudian lari ke Bukit Marwa. Ia pun tidak memperoleh yang dicarinya. Akhirnya, ia berlari-lari bolak-balik antara Bukit Shafa dan Bukit Marwa hingga 7 kali. Dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa 4 kali. Sementara dari Bukit Marwa ke Bukit Shafa 3 kali.
Siti Hajar kelelahan setelah mondar-mandir. Ia istirahat sejenak. Usahanya belum membuahkan hasil yang memuaskan. Sementara suami tercintanya yang diharapkan belum juga datang. Hampir saja ia putus asa. Tiba-tiba Siti Hajar mendengar suara. Ia segera menuju sumber suara. Ternyata, suara itu Malaikat Jibril yang menampakkan diri di dekat Ismail. Melalui hentakan kaki Ismail ke bumi, seketika muncullah air yang melimpah.
Siti Hajar spontan merasa gembira sekali sambil berkata, ”zam…zam…zam…” (artinya berkumpul, berkumpul, berkumpul). Ia sungguh bersyukur dan memuji kebesaran Allah SWT. Singkat cerita, mereka mampu menyambung hidupnya berkat kehebatan sumber air itu. Mata air inilah yang kemudian dikenal banyak orang dengan nama sumur Zamzam.
Selang beberapa waktu, datanglah Kabilah Jurhum dari Negara Yaman. Mereka ingin menetap di sekitar sumur Zamzam. Dengan senang hati, Siti Hajar mengizinkannya. Ia mempunyai tetangga baru. Mula-mula hubungan mereka baik. Namun, rupanya kehadiran rombongan Jurhum malah membawa petaka. Lama- kelamaan mereka melakukan kemusyrikan di sekeliling Ka’bah dan sumur Zamzam. Tanpa disadari, mereka menodai kesucian dua tempat itu dengan perilaku-perilaku buruknya. Akibatnya, secara ajaib mata air Zam-zam mengering. Sumurnya tenggelam hingga tidak diketahui keberadaannya selama beberapa abad.
Waktu terus berputar. Zaman pun berganti. Generasi berikutnya muncul satu per satu. Suatu malam Abdul Muthalib, (Kakek Nabi Muhammad SAW) bermimpi. Dalam mimpinya, ia mendengar suara gaib yang menyuruhnya menggali sumur Zamzam. Keesokan hari, ia menggali sesuai petunjuk dari mimpinya dan berhasil menemukan mata air Zamzam. Ia lalu membangun dan memperbaikinya. Masyarakat Mekkah selanjutnya memanfaatkan sumur Zamzam untuk keperluan sehari-hari. Mereka menggunakan gayung dan timba untuk mengambilnya.
Keistimewaan Air Zamzam
Air Zamzam merupakan berkah dan anugerah dari Allah SWT. Bahkan, Allah SWT secara jelas telah menyamakan air Zamzam seperti air surga (maa’ul-jannah). Maksudnya, air itu senantiasa dipenuhi berkah, manfaat dan kehebatan tersendiri. Maka, Malaikat Jibril pun menggunakan air Zamzam ketika membasuh hati atau kalbu Nabi Muhammad SAW.
Air Zamzam memang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh air biasa di belahan dunia ini. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan setetes air Zamzam sebanding seribu tetes air biasa. Khasiat dan kualitas yang dikandungnya pun tidak akan pernah bisa berubah. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik air di muka bumi ialah air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi penyakit.” Subhanallah!
Para ulama mengemukakan, air Zamzam memiliki dua puluh lima nama. 1. Hazmatu Jibril (galian Malaikat Jibril). 2. Saqyallah Ismail (minuman Ismail dari Allah SWT). 3. Baraqah (berkah). 4. Sayyidah (yang dimuliakan). 5. Nafi’ah (yang bermanfaat). 6. Madhnunah (yang dipertahankan). 7. Shafiah (jernih). 8. Barrah (banyak kebajikan). 9. Afiyah (selamat atau sehat). 10. Mughziyah (pemberi makan). 11. Thahirah (suci). 12. Haramiyah (sumur suci). 13. Mu’nisah (yang menentramkan). 14. Tha’am Tha’m (makanan lezat). 15. Syifa Saqm (penyembuh penyakit ). 16. Sabiqah (sumur kuno) 17. Zabyah (kijang). 18. Taktum (rahasia ). 19. Syuba’ah (pengenyang). 20. Ishal (penyambung). 21. Syarabul Abrar (minuman orang saleh). 22. Qaryatun Nami (sarang semut). 23. Hazmatu Ismail (galian Ismail). 24. Hafiratul Abbas (liang galian Abbas). 25. Nuqratul Ghurab (patukan burung gagak).
Melihat dua puluh lima nama tersebut, maka sangat wajar bila air Zamzam menyimpan bermacam keistimewaan dan keutamaan khusus. Pertama, meminum air Zamzam menjadi satu amalan ibadah. Hal ini jika diniatkan untuk mengikuti anjuran Rasulullah SAW. Kedua, air Zamzam bila dipergunakan untuk mencuci najis atau membersihkan hadas besar, maka hukumnya makruh. Ketiga, bagi jamaah haji dan umroh yang berasal dari luar Kota Mekkah, disunahkan membawa air Zamzam saat pulang ke negerinya.
Keempat, mata air Zamzam tidak akan pernah kering sampai hari kiamat. Meskipun, berjuta-juta umat manusia meminumnya setiap hari. Selain itu, sumur Zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, tumbuhan mikro organisme dan tidak mengandung satu jenis bakteri pun. Di dalamnya benar-benar air yang murni dan bersih. Bahkan, air Zamzam justru mengandung zat fluorida, yang punya daya efektif membunuh kuman. Dalam bahasa lain, air Zamzam layaknya sudah mengandung obat. Inilah salah satu bukti keagungan dan kekuasaan Allah SWT yang diperlihatkan kepada seluruh manusia.
Kelima, pada saat akan melakukan sa’i (berjalan bolak-balik dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali), Rasulullah SAW meminum air Zamzam hingga kenyang. Beliau kemudian menyiram kepalanya dengan air Zamzam. Beliau tidak pernah diberitakan mengalami sakit setelah meminum airnya. Padahal, air Zamzam tidak perlu dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Dzar, bahkan bisa bertahan hidup selama tiga puluh hari hanya dengan meminum air Zamzam setiap hari.
Tinggal Pijit, Langsung Minum
Dahulu, sumur Zamzam sangat terbuka. Setiap orang bisa melihat dan mengambil airnya secara langsung. Tetapi, tak sedikit orang yang menyalahgunakan keberadaannya. Ada yang sengaja melempar baju, sorban, peci, uang, emas, atau barang kesukaan lainnya. Mereka berharap, dengan cara seperti itu, Allah SWT akan mengabulkan setiap permintaan mereka. Sebab, sumur Zamzam dianggapnya sungguh sebuah tempat keramat dan terlalu didewa-dewakan. Lambat laun sumur Zamzam menjadi kotor dan ada kesan tidak dirawat.
Selang beberapa waktu, sumur Zamzam hanya dapat dilihat dari balik kaca tebal. Alasannya, ada perluasan tempat tawaf bagi jamaah haji di sekitar Ka’bah. Namun, sumur biasa yang luasnya sekitar 5×4 meter dan sedalam 40-an meter itu saat ini benar-benar sudah ditutup untuk umum. Sama sekali tidak bisa dilihat secara langsung dan bebas oleh jamaah biasa.
Sebagai gantinya, pemerintah Saudi selaku pengelola wilayah dua tanah suci menanam pompa listrik di bawah sumur. Pemerintah juga membangun pompa air yang menyalurkan air Zamzam. Air selanjutnya dikirim ke bak penampungan dan kran-kran yang ada di sekitar sumur Zamzam. Uniknya, misalnya bila pompa mengambil satu liter air Zamzam, maka sumur Zamzam segera mengeluarkan satu liter lagi airnya. Begitu seterusnya, dari dahulu hingga sekarang.
Berdasarkan penelitian, sumur Zamzam dapat memompa air antara 11-18,5 liter air/detik. Sehingga per menitnya akan menghasilkan air 660 liter. Berarti dalam 1 jam dapat menghasilkan air sebanyak 39.600 liter. Dari mata air ini terdapat celah ke arah hajar aswad (batu hitam) dengan panjang 75 senti meter. Ketinggiannya 30 senti meter yang juga menghasilkan air sangat banyak. Ada pula celah ke arah pengeras suara dengan panjang 70 senti meter dan tinggi 30 senti meter. Selain ke beberapa celah kecil lainnya ke arah Bukit Shafa dan Bukit Marwa.
Air Zamzam kini telah tersedia di setiap sudut di seluruh areal Masjidil Haram di Mekkah. Di sana ada semacam dispenser khusus yang dipasangi beberapa kran. Lengkap dengan cangkir plastik sekali pakai dan tempat pembuangannya. Tinggal pijit, langsung bisa diminum, gratis lagi. Tersedia air Zamzam dingin dan biasa. Diperbolehkan pula mengambil air Zamzam dengan mengisikannya ke dalam botol atau tempat air untuk dibawa pulang. Bahkan, ada air Zamzam yang dapat dipergunakan untuk berwudlu. Selain itu, air Zamzam juga diangkut ke tempat lain menggunakan truk tangki. Di antaranya ke Masjid Nabawi di Madinah. Semuanya disediakan secara cuma-cuma untuk para jamaah, musafir dan kaum muslimin.
Doa Minum Air Zamzam
Rasululah SAW bersabda, air Zamzam tergantung niat orang yang meminumnya. Jika engkau meniatkan meminumnya untuk mengobati penyakitmu, maka Allah SWT akan menyembuhkanmu. Jika engkau niatkan agar kenyang, maka Allah SWT menjadikanmu kenyang. Jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus, maka Allah SWT akan menghilangkan kehausanmu. Zamzam adalah cekungan yang dibuat oleh Malaikat Jibril dan air mengalir yang Allah SWT berikan kepada Ismail.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, air Zamzam dapat menyembuhkan penyakit dan membawa berkah sesuai doa yang dipanjatkan sewaktu meminumnya. Kedua hadis tersebut menegaskan, air Zamzam dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan. Selain diyakini boleh dipergunakan untuk semua maksud, kebaikan dan kemaslahatan manusia.
Seorang sahabat Rasulullah SAW yang sering meriwayatkan hadis, Ibnu Abbas, mengingatkan, bagi orang yang meminum air Zamzam agar menghadap Ka’bah atau Baitullah. Selain itu, peminum Zamzam mesti menyebut nama Allah SWT disertai niat tulus, bernafas tiga kali, dan mengucap alhamdulillah sehabis meminumnya. Adapun yang lebih penting bahwa orang yang meminumnya harus sepenuhnya yakin doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Berikut ini di antara contoh doa yang dibaca sebelum minum air Zamzam.
Allohumma inni as-aluka ilman naa-fi’an wa rizqon waa-si’an wa syifaa-an min kulli daa-in wa saqomin biroh-matika yaa arhamar-roohimiin.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang banyak, serta kesembuhan dari sakit dan penyakit. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih.
Dikutip dari komunitasamam.wordpress.com, 13/4/09