-->

Biografi dan Perjuangan Sunan Ampel

biografi dan perjuangan sunan ampel
Jika sebelumnya sahabat telah mengenal dan mempelajari tentang biografi dan perjuangan Sunan Gresik, maka sekarang kita akan mengenal biografi dan perjuangan Sunan Ampel. Sunan Ampel merupakan putra daripada Sunan Gresik dan merupakan bapak daripada para wali. Mengapa demikian? Semua itu akan terjawab dalam uraian berikut ini.

1. Biografi Sunan Ampel


Raden Rahmat atau lebih dikenal dengan Sunan Ampel dilahirkan tahun 1401 Masehi. Ia merupakan salah seorang anggota Walisongo yang sangat besar jasanya dalam perkembangan Islam di Pulau Jawa. Sunan Ampel merupaka bapak para wali.Dari tangannya lahir para pendakwah Islam kelas satu di bumi tanah Jawa. Sedangkan sebutan sunan merupakan gelar kewaliannya, dan nama Ampel atau Ampel Denta itu dinisbatkan kepada tempat tinggalnya, sebuah tempat dekat Surabaya. Ayah Sunan Ampel atau Raden Rahmad bernama Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi, yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Gresik. Ibunya bernama Dewi Chandrawulan. Seblum datang ke tanah Raden Rahmat singgah dulu di Palembang selama 2 bulan saat Raden Rahmat berusia 20 tahun dan berhasil mengislamkan Arya Damar Raja di Palembang. Kemudian melanjutkan pelayaran ke Majapahit dengan singgah di Gresik sekitar tahun 1421/1422 M.

Dalam kehidupan sehari-hari dalam pergaulan dengan masyarakat Sunan Ampel dikenal sebagai orang yang berilmu tinggi dan alim, sangat terpelajar dan mendapat pendidikan yang mendalam tentang agama Islam. Sunan Ampel juga dikenal mempunyai akhlak yang mulia, suka menolong dan mempunyai keprihatinan sosial yang tinggi terhadap masalah-masalah sosial.

Ketika Raden Rahmat tinggal di Majapahit, Prabu Brawijaya menghadiahkan sebuah tempat yang terletak di desa Ampeldenta kepada Raden Rahmat sebagai pusat pendidikan agama Islam.Prabu Brawijaya sendiri merasa senang dan suka kepada Raden Rahmat karena tutur bahasa dan sifatnya yang lemah lembut. Raden Rahmat kemudian disuruh memilih sekian banyak putri Majapahit untuk dijadikan istrinya. Akhirnya Raden Rahmat memilih Dewi Condrowati sebagai istrinya, dengan demikian Raden Rahmat itu adalah menantu Raja Majapahit dan termasuk salah seorang pangeran Majapahit, itu sebabnya beliau disebut Raden. Ditepat itu Raden Rahmat mendirikan sebuath pesantren, banyak pelajar yang datang untuk memperdalam agama Islam, baik dari kalangan bangsawan dan rakyat biasa.

Sunan Ampel wafat pada tahun 1478.Beliau Dimakamkan disebelah barat Masjid Sunan Ampel. Sampai sekarang hampir tiap hari makam beliau banyak diziarahi orang-orang beriman yang bertjuan mendoakan beliau dan menganang jasa-jasanya dalam berdakwah menyebarkan agama Islam khususnya di daerah Jawa.

2. Dakwah Sunan Ampel


Setelah Majapahit mengirim utusan untuk menjemput Raden Rahmat tibalah beliau bersama ayah dan kakaknya di tanah Jawa. Akan tetapi ayah dan kakanya berhenti di Tuban sedangkan Raden Rahmat melanjutnya perlanannya ke Majapahit. Setelah sampai sambutan yang hangat dari Prabu Brawijaya menghampirinya. Setelah melepas lelah, Prabu menjelaskan sebab beliau dipanggil ke Majapahit. Kemudian memahami dan sanggup menjalankan tugas dari Prabu Brawijaya. Setelah menerima tugas dari Prabu, Rade Rahmat diberi sebuah tempat untuk mendidik bangsawan dan adipati. Kemudian  beliau dijodohkan dengan putri Prabu yaitu Dewi Condrowati. Sehingga beliau menjadi pangeran kerajaan Majapahit karena menjadi menantu Prabu Brawijaya. Karena dalam keluarga kerajaan Majapahit menyebut pangeran dengan sebutan “Raden”, maka lebih dikenal dengan Raden Rahmat.

Raden Rahmat segera mendidik dan menyadarkan para bangsawan dan adipati menuju ke jalan yang benar. Setelah berbagai cara dilakukan, akhirnya Raden Rahmat berhasil dan melanjutkan niatnya untuk berdakwah dalam masyarakat. Tentu Raden Rahmat diterima masyarakat dengan baik karena telah menyadarkan Adipati dan bangsawan di kerajaan Majapahit.

Sunan Ampel mendirikan pondok di Ampeldenta, Surabaya, di pondok inilah Sunan Ampel mendidik pemuda-pemuda sebagai kader yang nantinya disebarkan ke Pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam.

Dalam menyampaikan dakwahnya, beliau tidak langsung melarang mereka, melainkan memberikan pengertian sedikit demi sedikit tentang pentingnya ajaran ketauhidan, terutama terhadap masyarakat yang masih memegang teguh adat kepercayaan lama. Apabila mereka sudah mengenal tauhid atau keimanan kepada Tuhan Pencipta Alam yaitu Allah SWT. , maka dengan sendirinya  mereka akan meninggalkan apa yang menjadi kepercayaan mereke sebelumnya.

Dakwah menarik yang pernah dilakukan Sunan Ampel adalah membagikan dengan gratis kepada masyarakat kerajinan kipas yang dibuat dari akar tumbuh-tumbuhan dan anyaman rotan. Mereka hanya menukarnya dengan dua kalimat syahadat.

Beberapa murid dan putra Sunan Ampel juga menjadi anggota Wali Songo. Mereka adalah Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajad, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kota atau Raden Patah, Sunan Kudus dan Sunan Gunungjati. Sunan Ampel juga turut membantu mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1477 Masehi. Beliau juga yang menciptakan huruf pegon atau tulisan arab berbunyi bahasa Jawa. Dengan huruf pegon ini beliau dapat menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada para muridnya. Hingga sekarang huruf pegon tetap dipakai sebagai bahan pelajaran agama Islam dikalangan pesantren. Maka tidak salah jika kemudian Sunan Ampel disebut sebagai sesepuh para Walisongo.

Falsafah Moh Limo merupakan ajaran terkenal yang disampaikan Sunan Ampel, yaitu menjauhi lima perkara yang tercela, di antaranya:
  • Moh Main, artinya tidak mau berjudi.
  • Moh Ngombe, artinya tidak mau mabuk-mabukkan.
  • Moh Maling, artinya tidak mau mencuri.
  • Moh Madat, artinya tidak mau menghisap ganja dan lain sebagainya yang sejenis.
  • Moh Madon, artinya tidak mau zina.

3. Keteladanan Sunan Ampel


Adapun keteladanan yang dapat dimabil dari Sunan Ampel selama berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam, yaitu:
1. Sabar dan lemah lembut
Sifat tersebut ditunjukkan ketika Sunan Ampel melakukan dakwah kepada masyarakat, beliau penuh kesabaran dan lemah lembut dalam berdakwah, tidak memaksakan kehendak untuk meninggalkan ajaran yang dianut sebelumnya, melainkan dengan sedikit demi sedikit.
2. Mendahulukan kepentingan agama
Hal tersebut ditunjukkan ketika sampai dii suatu tempat, pertama kali yang dalkukan yaitu membangun masjid sebagai tempat ibadah. Perbuatan ini menunjukkan bahwa Sunan Ampel sangat mementingkan ajaran agama Islam, terutama untuk mempermudah masyarakat dalam beribadah.   
3. Cerdik
Kecerdikan Sunan Ampel terlihat dalam berdakwah Sunan Ampel membagikan dengan gratis kepada masyarakat kerajinan kipas yang dibuat dari akar tumbuh-tumbuhan dan anyaman rotan. Mereka hanya menukarnya dengan dua kalimat syahadat.
4. Senang menolong
Hal ini tercermin saat Sunan Ampel langsung menyetujui permintaan Sang Prabu Brawijaya untuk memperbaiki akhlak rakyat Majapahit

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel