-->

Inilah Dahsyatnya Sikap Takfir Syi'ah dalam Kitab Mereka

Syi’ah pada awalnya adalah sebuah gerakan politik. Namun lambat laun, gerakan ini tumbuh menjadi sebuah gerakan keagamaan, yang didalamnya terbagi menjadi berbagai macam kelompok.

Salah satu kitab pegangan orang Syi’ah terpenting adalah kitab al-Kafi karangan al-Kulaini. Kedudukan kitab ini bagi syi'ah mirip kitab Shahih Bukhari bagi ahlussunah. Namun amat disayangkan, di dalam kitab tersebut banyak sekali sikap berlebihan dalam mengkafirkan orang Islam, terkhusus di luar kelompoknya. Maka berikut adalah keyakinan-keyakinan syi’ah, yang amat sangat berlebihan dalam sikap TAKFIRnya dalam kitab al-Kafi dan kitab syi'ah lainnya:

1. Selain Syiah adalah Anak Pelacur



Dari Abu Ja’far beliau berkata kepada Abu Hamzah, “Demi Allah wahai Abu Hamzah, sesungguhnya seluruh manusia adalah anak pelacur kecuali Syiah kita.”(al-Raudhah min al-Kafi, al-Kulaini, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cet. 5, 1375 H, Juz 8, hal. 285)



2. Penduduk Makkah dan Madinah adalah Orang kafir



Dari Sama’ah dari Abu Bashir, dari salah seorang dari keduanya berkata, “Sesungguhnya penduduk Makkah kafir kepada Allah secara terang-terangan. Dan penduduk Madinah lebih najis dari penduduk Makkah, lebih najis dari mereka 70 kali lipat.”(al-Ushul min al-Kafi, al-Kulaini, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran, Cet. Ke 3, 1388 H, Juz 3, hal. 410)

3. Yang Mengingkari Imamah Kafir



“Ada perbedaan antara orang yang kufur terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya dengan yang kufur terhadap para Imam alaihis salam. Dengan kepastian bahwa al-Imamah bagian dari pokok agama sesuai dengan keterangan ayat-ayat dan riwayat yang jelas yang menunjukkan itu secara ‘ainul yaqin (sangat pasti).”
“Pertama: Anda telah ketahui bahwa yang menyelisihi itu Kafir, tidak ada bagiannya dalam agama Islam sedikitpun sebagaimana yang telah kami jelaskan pada kitab kami al-Syihab al-Syaqib.” (al-Hada’iq al-Nadhirah fi Ahkam al-‘Itrah al-Thahirah, Yusuf al-Bahrani, Dar al-Adhwa’, Beirut, hal. 136)

4. Mengingkari Satu Saja Imam Syiah, Maka Telah Kafir



al-Majlisi berkata, “Ketahuilah, lafaz Syirik dan Kufur disandarkan pada orang yang tidak meyakini Imamah Amir al-Mukminin dan para Imam dari anak-anaknya dan melebihkan orang lain atas mereka menunjukkan bahwa mereka kafir dan kekal di neraka.”
“al-Syaikh al-Mufid berkata dalam kitabnya al-Masa’il, golongan Imamiyah telah sepakat bahwa siapa yang mengingkari Imamah salah seorang dari para Imam dan menolak dari apa yang Allah wajibkan padanya berupa ketaatan maka dia telah kafir, sesat dan berhak untuk kekal di neraka.”(Bihar al-Anwar, al-Majlisi, Mu’assasah Dar al-Wafa’ wa Ihya’ al-Turats al-‘Araby, Beirut, Cet. Ke 3, 1403 H, Juz 23, hal. 390)

5. Halal Membunuh Orang Nashibi



Dari Dawud bin Farqad, ia berkata, Saya bertanya kepada Abu Abdillah alaihis salam, Bagaimana pendapatmu mengenai membunuh Nashibi?, ia menjawab, “Halal darahnya. Tapi saya khawatirkan kamu, kalau bisa timpakan tembok padanya atau menenggelamkannya di air, supaya kamu tidak disaksikan, maka lakukanlah.” Saya bertanya lagi, Lalu bagaimana pendapatmu mengenai hartanya, beliau menjawab, “Ambillah sebisamu.” (‘Ilal al-Syara’i’, al-Shaduq, Mansyuraat Mu’assasah al-A’lamy, Beirut, Cet. Pertama, 1408 H, hal. 326)

6. Nashibi itu Ahlus Sunnah wal Jama’ah



Muh. Tijani al-Samawi berkata, “Cukuplah pengertian ini bahwa mazhab nashibi itu adalah mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah.” (al-Syi’ah Hum Ahl al-Sunnah, Muhammad al-Tijani, Mu’assasah al-Fajr, London, Cet. Ke 10, 1423 H, hal. 161)

Banyak perkataan-perkataan ahlul bait yang mereka klaim, padahal ahlul bait tak pernah berkata seperti itu, terkhusus Imam Ja'far ash-Shadiq. Sungguh nama ahlul bait tetap harum walau banyak sekali perkataan-perkataan dusta yang dinisbatkan kepada mereka. Semoga Allah swt. selalu merahmati Rasulullah saw. dan keluarga beliau dengan rahmat dan kesejahteraan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel